• SMA NEGERI 2 MEJAYAN
  • SMANDA Mejayan Meroket

Tiba Saatnya Mengakhiri Pendidikan?

MANA yang harus didahulukan antara anak dan pendidikan? Kedua isu tersebut tidak bisa didikotomikan karena setali tiga uang, terlebih jika kita memperbincangkan masa depan kita. Pendidikan merupakan bekal untuk menapaki masa depan anak cucu kita.

Namun, bahwa dunia pendidikan kita belum menunjukkan gambaran yang menjanjikan. Menurut data dari Balitbang Departemen Pendidikan Nasional (2001) bahwa sekitar tujuh juta anak terancam berhenti sekolah. Mereka terpaksa menjadi pekerja anak sebagai akibat dari kemiskinan dan tekanan hidup.

Sementara itu, 15 juta anak- anak yang sekarang masuk kelas satu sekolah dasar (SD), diperkirakan hanya 70 persen yang dapat mencapai kelas enam. Dari yang lulus tersebut, hanya kurang dari separuhnya yang kemungkinan dapat meneruskan pendidikannya ke sekolah lanjutan.

Tak perlu heran bila saat ini terdapat sekitar 12 juta anak usia 7 hingga 15 tahun tidak bersekolah dan terancam putus sekolah. Lebih 3,5 juta anak di antaranya menjadi pekerja anak. Maka, realitas di atas telah memberi sedikit diskripsi apa yang terjadi sekarang.

PENDIDIKAN merupakan tabungan masa depan bagi peradaban kita. Artinya baik-buruknya, makmur-sengsaranya, berkualitas-jeleknya wajah peradaban kita, tergantung proses pendidikan tersebut. Maka, wajah kita yang saat ini dipolesi oleh kemiskinan dan kebodohan menunjukkan kegagalan dari pendidikan kita.

Tingkat pengangguran yang tinggi, frekuensi kriminalitas yang menaik, dan keresahan sosial yang muncul dalam berbagai bentuk merupakan efek ganda (multifler effect) dari kemiskinan yang kita alami saat ini. Sedangkan kemiskinan dan kebodohan yang merupakan momok bagi negara berkembang seperti Indonesia, adalah rantai sosial pertama dalam kegagalan pendidikan kita.

Tahun 2000 lalu kualitas sumber daya manusia (human development index, HDI) kita menduduki peringkat rendah, yaitu 109 dari 174 negara. Dua tahun kemudian, Indonesia tidak jauh beda yakni peringkat 106 dari 170 negara. Angka ini jauh di bawah negara-negara ASEAN lainnya seperti Malaysia (peringkat 56), Filipina (77), Thailand (67), Singapura (22) dan Brunei Darussalam (25). Sehingga, dapat dipastikan tahun ini kita belum bisa keluar dari kualitas hidup yang rendah akibat beberapa stimulus-bom Bali; kenaikan harga BBM, TDL, dan telepon-yang justru kontraproduktif terhadap pertumbuhan ekonomi.

Maka, upaya memberantas kebodohan dan kemiskinan tidak bisa tidak harus melewati jembatan emas yakni pendidikan. Dalam hal ini pendidikan harus melakukan reposisi dan refungsi kalau ingin menjadi perubah wajah peradaban kita yang tidak sehat ini.

Dalam UUD 1945 dijelaskan, pendidikan adalah hak warga negara, sehingga monopoli negara dalam dunia pendidikan menjadi pilihan yang pahit. Negara sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam proses pendidikan harus menempatkan pendidikan sebagai proses pencarian makna hidup yang lebih baik menuju keadilan dan kesejahteraan.

Sayangnya, pendidikan justru menjadi metode negara dalam mengontrol rakyat. Sehingga, pendidikan sering kali tidak lebih dari upaya setengah-setengah dari negara untuk mengubah peradaban miskin ini.

Tulisan Lainnya
20 medali di kejuaraan Pencak Silat Tripama Nusantara CUP 2023 Tingkat Nasional

Semangat yang tinggi dan ketekunan dalam berlatih merupakan kunci utama dalam meraih kesuksesan. Partisipasi Putra- putri SMANDA dalam kejuaraan Pencak Silat Tripama Nusantara CUP

06/03/2023 12:24 WIB - admin smanda
Kegiatan Extrakurikuler Catur

Catur adalah salah satu jenis olah raga permainan yang di main kan oleh jutaan orang didunia, catur permainan papan strategi dua orang yang dimainkan pada sebuah papan kotak-kotak yang

05/03/2023 22:34 WIB - admin smanda
Kegiatan PMR WIRASAGRAH

Pertolongan Pertama atau biasa disingkat PP, adalah pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit/cedera/kecelakaan yang membutuhkan penanganan medis dasar. Pertolongan pertama "P

05/03/2023 22:23 WIB - admin smanda
Tanam Toga peduli keluarga dan lingkungan

Kamis (02/02/2023) Dharma Wanita Persatuan (DWP) SMA Negeri 2 Mejayan mengadakan kegiatan menanam Toga dalam rangka meningkatkan kepedualian tanaman obat keluarga (Toga). Penanaman tana

21/02/2023 09:09 WIB - admin smanda
Kunjungan SMAN 2 Mejayan ke UNESA

Selasa (18/10/2022), ratusan siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Mejayan, Madiun berkunjung ke Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial dan Hukum (FISH) dan Fakultas Matematika dan

03/11/2022 07:59 WIB - admin smanda
SMAN 2 MEJAYAN RUN COMPETITION

  Dalam rangka memperingati HUT SMAN 2 MEJAYAN ke - 45, maka akan dilaksanakan lomba atletik untuk lebih jelasnya dilahkan melihat pamflet atau bisa downoad pamfletnya untuk pend

25/01/2022 20:06 WIB - admin smanda
SMAN 2 MEJAYAN SILAT COMPETITION

  Dalam rangka memperingati HUT SMAN 2 MEJAYAN ke - 45, maka akan dilaksanakan lomba pencak silat untuk lebih jelasnya dilahkan melihat pamflet atau bisa downoad pamfletnya https

25/01/2022 20:02 WIB - admin smanda
Hari Kemerdekaan Indonesia ke-76

Perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-76 tahun ini masih harus dilakukan di tengah pandemi COVID-19. Hari Ulang Tahun Republik Indonesia setiap 17 Agustus biasanya diperingati secara m

16/08/2021 20:39 WIB - admin smanda
MPLS Online SMANDA MEJAYAN Tahun Pelajaran 2021/2022

Memasuki tahun ajaran baru 2021/2022 setelah Kegiatan PPDB berlangsung maka dilaksanakanlah kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah ( MPLS ). Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPL

13/07/2021 18:19 WIB - admin smanda
Hari Pendidikan Nasional 02 Mei 2021

Secara singkat, penetapan 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional diambil dari hari kelahiran tokoh pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara. Sosok tokoh asal Yogyakarta ini meninggalkan b

01/05/2021 20:29 WIB - admin smanda